Jawaban:
oke saya akan membantu mu
Jawaban:
https://kabar.tulungagung.go.id/upacara-adat-ulur-ulur-di-telaga-buret-desa-sawo-campurdarat/
tradisi ulur-ulur
Jamasan sepasang patung Joko Sedono dan Dewi Sri (Foto: Adhar Muttaqien )
Tulungagung - Warga dari empat desa di Kecamatan Campurdarat, Tulungagung menggelar upacara adat Ulur-ulur di Telaga Buret. Upacara sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan air telaga untuk kehidupan warga desa.
Upacara adat yang digelar oleh kasepuhan Sendang Tirta Mulya (STM) terdiri dari perwakilan Desa Sawo, Desa Gedangan, Desa Ngentrong dan Desa Gamping. Keempat desa inilah yang selama ini mendapat manfaat langsung dari aliran mata air Telaga Buret.
Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Telaga Buret, Karsi Nerro Sutamrin, Ulur-ulur digelar setiap tahun pada hari Jumat Legi bulan Sela dalam penanggalan Jawa.
"Tradisi ini sudah digelar sejak nenek moyang dulu. Pada intinya adalah kami mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan anugerah berupa air telaga ini," kata Karsi, Jumat (24/6/2022).
Tradisi ini diawali dengan kirab aneka sesaji dari SMAN 1 Campurdarat hingga Telaga Buret. Prosesi dilanjutkan dengan jamasan sepasang patung Joko Sedono dan Dewi Sri.
Upacara Ulur-ulur dilanjutkan dengan tabur bunga di kawasan telaga oleh para dayang-dayang dan tokoh adat.
"Upacara ini merupakan bentuk komitmen bersama dari masyarakat untuk melestarikan kawasan Telaga Buret sebagai sumber air," jelasnya.
Ulur-ulur sendiri memiliki arti memanjangkan atau melestarikan sumber air sehingga nampu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya.
Karsi mengakui pelestarian Telaga Buret menjadi tantangan tersendiri, karena berada di kawasan industri marmer dan tambang. Selain itu kawasan green belt atau pegunungan di pesisir selatan saat ini kondisinya cukup mengenaskan, karena banyak ditanami palawija. Namun berkat komitmen bersama, kawasan Buret hingga saat ini tetap lestari.
"Di sekitar sini ada dua sumber air, hanya saja Buret ini yang paling besar. Musim kemarau masih tetap ada airnya, walaupun debitnya menurun," jelasnya.
Dijelaskan, kelestarian kawasan Buret kini menjadi objek wisata sekaligus menjadi wahana penelitian bagi pelajar maupun mahasiswa.
"Banyak mahasiswa dan pelajar melakukan penelitian di sini. Di lingkungan ini ada sekitar 400 jenis tanaman. Selain itu juga menjadi habitat 500 ekor monyet," imbuhnya.
[answer.2.content]
